Project tapi menikmati

Lucu!

Merasa dijadikan sebuah project, tapi menikmatinya. Hehehe.

Satu hal oh bukan bahkan banyak hal yang tidak kamu mengerti. Sekalipun kamu mengatakan you know me so well, namun tidak serta merta you know me so well.

Aku yang kini menjadi pasanganmu, harus menerimamu apa adanya kekurangan dan kelebihanmu. Begitu juga sebaliknya. Bukan begitu, sayang?

Saya mengerjakan ini itu untuk kebutuhan pernikahan kita. Saya begadang sampe larut, bekerja tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pernikahan kita. Karena apa? Saya sadar kehidupan sebelum (its mean mempersiapkan pernikahan) dan setelah menikah itu akan berat. Belum lagi biaya pernikahan yang saya damba-dambakan (yang mungkin terlalu berat untukmu). Saya khawatir akan keuanganmu yang tidak mampu menutupi itu semua. Lalu saya membantumu itu semua dengan segala skill yang saya punya yang penuh dengan rasa ikhlas dan kasih sayang.

Sepertinya, saya tidak salah jika saya meminta mu untuk menemani semua kegiatan saya yang memang dan jelas-jelas kegiatan itu akan berpengaruh pada BIAYA PERNIKAHAN DAN KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH DENGANMU. Hehehe. Namun, kamu mengatakannya semua itu hanya dijadikan alasan untuk sebuah project!

Satu-satunya project saya adalah, menabung untuk menikah dan dinikahimu. Tidak ada lagi. Bukankah itu projectmu juga? Ha? :) Kalau itu bukan project mu, bilang dari sekarang supaya saya menghentikannya dan kita berjalan masing-masing sehingga saya benar-benar bisa membuat project yang ingin saya lakukan sejak dulu.

Lalu apa yang kau risaukan? Perihal membagi waktu dan ingin dijalankan secara beriringan? Santai Mas! Semua bisa beriringan kok, tapi kalau kamu sudah memberi jarak antara hubungan kita ya jangan harap semua bisa dijalankan secara beriringan, kenapa? karena kamu sendiri yang memberi jarak. 
"oh, aku enggak memberi jarak kok. Aku hanya ingin semua beriringan. Kamu dan Ibuku sama-sama wanita yang aku sayangi."
Oke saya paham masnya! Tapi masnya enggak paham nih yang saya maksud :)

Apapun keinginanmu, baik itu secara beriringan atau apapun, silakan lakukan. NAMUN... nih ada namunnya nih. Namun ada baiknya enggak perlu memberi gab. Seolah memberi jarak. Menentukan waktu kapan dan bagaimana. Memberi perintah. Memberi solusi tanpa adanya kesepakatan bersama. Santai aja, dijalani bareng-bareng aja. Kalo bisa yaudah kalo enggak yaudah. Kalo memang waktu seminggu full harus sama keluargamu yaudah, kalau memang seminggu full harus sama aku yaudah. Itu jalannya, tuhan sudah memberikan jalan yang seperti itu untuk hubungan kita. Bukan dengan cara memberi jarak secara sepihak. Dengan syarat komunikasi. Dulu saya ingat betul siapa yang selalu berkeluh kesah tentang komunikasi pada saya. Akhirnya saya memperbaiki itu dan memberikan komunikasi sebagaimana mestinya.

Berkali-kali aku ucapkan, kamu terlalu egois dan mulai melunjak semenjak menggunakan mobil. Kamu merasa mobil sudah lifestylemu, padahal itu mobil orangtuamu, bukan mobilmu. Padahal aku masih bisa diajak pulang naik kereta, tapi kamu memberikan alasan yang enggak pernah aku ucap tanpa tau mengapa alasannya. Mungkin seperti ini yang bisa kuucapkan

"Alah, baru pake mobil orangtua aja kamu udah sok begitu. Udah berasa lifestyle banget hidupmu.. Gimana kalau tuhan memberimu derajat yang lebih tinggi? Makin kelaguan kamu!"

Kasar? Ya memang, dari awal aku sudah memberi tahu secara baik-baik. Namun tak juga kamu hiraukan dan selalu dikaitkan "aku cuma mau pulang bareng kamu, makanya aku bawa mobil." Tapi tah? Kemana selama 6 hari selama kamu me time ha? Hehehe. Terlalu banyak alasan yang sulit diterima. Alasanmu enggak masuk akal!

Apalagi?

Ku rasa berdebat tidak akan menghentikan pertikaian ini semua, karena yang dibutuhkan hanyalah persamaan keputusan, perjuangan, pengorbanan, dan tulus kasih sayang tanpa perlu ucapan namun butuh tindakan. Tuhan kita, sudah memberikan sinyal-sinyal kuat untuk kita saling memisahkan diri dan tak perlu lagi bersama. Tapi kamu? Tetap bertahan. Silakan, kupersilakan dengan sangat terbuka, tapi mohon maaf aku tidak dapat lagi bertahan denganmu :)

Menurutmu rasa sayang saja cukup tanpa sebuah pengorbanan dan perjuangan? Perjuangan apa yang kamu lakukan untukku selama ini? Pengorbanan apa yang kamu lakukan untukku?

  1. Me time mu selama 6 hari itu, apa yang kamu dapatkan? Coba beritahu aku.
  2. Apa yang kamu harapkan lagi dari hubungan kita yang seperti ini? Coba beritahu aku.
  3. Seberapa besar a) perjuangan dan b) pengorbananmu untuk aku dan kita? Coba beritau aku.
  4. Apa yang dijadikan project? Bagaimana project itu dimulai? Kenapa project itu ada? Coba beritahu aku, sayang.
Beritahu aku jawabannya setelah kamu membaca ini :) Pikirkan baik-baik sebelum menjawab.

Satu hal yang ku inginkan, hanya ingin semua berjalan bersama supaya semua dunia tahu, bahwa kita memang bisa bersama untuk menciptakan sesuatu yang baik.

Share:

0 komentar